Plasenta
merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan
trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu
untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu
sendiri selama kehidupan intrauterin. Keberhasilan janin untu hidup
tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta.
Plasenta
adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat
pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya. Jiwa anak tergantung
pada plasenta. Baik tidaknya anak tergantung pada baik burunya faal
plasenta.
- STRUKTUR PLASENTA
PEMBENTUKAN PLASENTA
· Pada minggu-minggu pertama perkembangan, jonjot-jonjot meliputi seluruh permukaan korion.
· Dengan
berlanjutnya kehamilan, jonjot pada kutub embrional terus tumbuh dan
meluas membentuk korion frondosum (korion berjonjot lebat seperti
semak-semak)
· Jonjot
pada kutub abembrional mengalami degenerasi dan menjelang bulan ketiga
sisi korion ini menjadi halus dan disebut korion leave.
· Perbedaan
pada kutub embrional dan abembrional korion juga dicerminkan pada
susunan desidua. Desidua di atas korion frondosum, desidua basalis,
sedangkan desidua diatas yang meliputi kutub abembrional disebut desidua
kapsularis. Dengan bertambahnya besar gelembung korion, lapisan ini
menjadi regang dan berdegenerasi.
· Selanjutnya, korion leave bersentuhan dengan dinding rahim pada sisi rahim yang lain dan keduanya bersatu.
· Rongga rahim kemudian tertutup.
· Oleh
karena itu, satu-satunya bagian korion yang ikut serta dalam proses
pertukaran adalah korion frondosum yang bersama dengan desidua basalis
membentuk plasenta.
SUSUNAN PLASENTA
Menjelang permulaan bulan keempat, plasenta mempunyai dua komponen :
a) Bagian janin dibentuk oleh korion frondosum dan vili
b) Bagian ibu dibentuk oleh desidua basalis.
BAGIAN JANIN / PERMUKAAN FETAL (FETAL PORTION)
· Pada sisi janin plasenta dibatasi oleh lempeng korion
· Pada
daerah penyatuan, sel-sel trofoblas dan desidua saling bercampur baur.
Daerah ini ditandai dengan adanya sel raksasa desidua dan sinsitium
serta kaya akan zat mukopolisakarida amorf.
· Sebagian besra sel sitotrofoblas berdegenerasi.
· Antara lempeng korion dan lempeng desidua terdapat ruang antar jonjot yang berisi darah ibu.
· Ruang-ruang ini berasal dari lakuna dalam sinsitotrofoblas dan dibatasi oleh sinsitium yang berasal dari janin.
· Cabang-cabang jonjot tumbuh ke dalam danau-danau darah antar jonjot.
BAGIAN IBU / PERMUKAN MATERNAL (MATERNAL PORTION)
· Selama
bulan keempat dan kelima, desidua membentuk sejumlah sekat yaitu sekat
desidua yang menonjol ke dalam ruang antar jonjot tetapi tidak mencapai
lempeng korion. Sekat-sekat ini mempunyai inti jaringan ibu, tetapi
permukaannya diliputi oleh selapis sel sinsitium sehingga selamanya
selapis sel sinsitium memisahkan darah ibu di dalam danau antar jonjot
dari jaringan janin pada jonjot.
· Sebagai
akibat pembentukan sekat ini, plasenta terbagi dalam sejumlah ruangan
atau kotiledon. Oleh karena sekat desidua tidak mencapai lempeng korion,
hubungan antara ruang antar jonjot dalam berbagai kotiledon tetap
terpelihara.
Sebagai
akibat berlanjutnya pertumbuhan janin dan pembesaran rahim, plasenta
juga membesar. Peningkatan luas permukaan secara kasar sebanding dengan
pembesaran rahim dan selama kehamilan, plasenta menutupi kira-kira 25 –
30 % permukaan dalam rahim. Peningkatan tebal plasenta diakibatkan oleh
terbentuknya kaki-kaki dari jonjot-jonjot yang sudah ada dan tidak
disebabkan oleh penembusan lebih lanjut ke dalam jaringan ibu.
Ciri-ciri permukaan fetal :
· Tediri dari vili.
· Mengahadap ke janin
· Warnanya keputih-putihan dan licin karena tertutup oleh amnion. Di bawah amnion nampak pembuluh-pembuluh darah.
Ciri-ciri permukaan maternal :
· Terdiri dari desidua compacta dan sebagian desidua spongiosa yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
· Mengahadap ke dinding rahim
· Warnanya merah dan terbagi oleh celah-celah. Plasenta terdiri dari 16-20 kotiledon.
· Permukaannya kasar beralur-alur.
LETAK PLASENTA
Letak
plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak
ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukan bagian
atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk
berimplantasi.
BENTUK DAN UKURAN PLASENTA
Plasenta berbentuk bundar atau oval. Ukuran diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm dan beratnya 500-600 gram.
Biasanya
plasenta akan terbentuk lengkap pada usia kehamilan kira-kira 16
minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim. Meskipun
ruang manion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun
amnion hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion.
TIPE-TIPE PLASENTA
· Menurut bentuknya :
1. plasenta normal
2. plasenta membranasea
3. plasenta suksenturiata
4. plasenta spuria
5. plasenta bilobus
6. plasenta trilobus
· Menurut perlekatan pada dinding rahim :
1. plasenta adhesiva
2. plasenta akreta
3. plasenta inkreta
4. plasenta perkreta
- FUNGSI PLASENTA
· Nutrisasi
Plasenta sebagai alat nutritif. Penyaluran bahan nutrisi dari ibu ke janin dengan jalan :
- Difusi air
dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium. Makin besar
berat jenis bahan makanan maka makin lambat terjadi difusi.
- Sistem enzimatik.
Prinsip bahan tersebut dipecah dan selanjutnya disintesis ke bentuk
aslinya dalam bentuk vili korialis. Bahan yang mengalami proses
enzimatik :
a) Protein dipecah menjadi asam amino
a) Lemak dipecah menjadi asam lemak
a) Hidrat arang dipecah menjadi glukosa
a) Glikogen dipecah menjadi fruktosa
a) Vitamin dipecah menjadi bentuk yang lebih kecil
a) Obat-obatan
- Pinositosis. Caranya seperti aktivitas amoben. Bahan tersebut adalah imunoglobulin G dan albumin.
· Ekskresi
Ginjal,
hati dan usus janin belum berfungsi dengan baik sebagai alat pembuanga.
Sisa metabolisme akan dibuang melalui plasenta yang dapat menghubungkan
janin dengan dunia luar secara tidak langsung.
Zat utama yang diekskresi adalah karbon dioksida ( CO2
). Bilirubin juga diekskresi karena sel darah merah diganti relatif
sering. Terdapat sedikit pemecahan jaringan yang terpisah serta jumlah
urea dan asam urat yang diekskresi sangat sedikit.
· Respirasi
Dalam sirkulasi janin terdapat fetal hemoglobin (F)
yang memiliki afinitas tinggi terhadap oksigen dan sebliknya mudah
melepaskan karbon dioksida melalui sistem difusi dalam plasenta. Dengan
adanya perbedaan afinitas tersebut, plasenta dapat menjalankan fungsinya
sebagai alat pernapasan. Makin tua kehamilan, semakin tinggi
konsentrasi adult hemoglobin (A) sebagai persiapan bernapas melalui paru-paru pada saat kelahiran.
· Produksi
Hormon yang dikeluarkan oleh plasenta adalah :
a. Korionik gonadotropin
- Merangsang
korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum sehingga tetap
mengeluarkan estrogen dan progesteron. Korpus luteum berfungsi samapai
plasenta sempurna.
- Bersifat khas kehamilan sehingga dapat dipakai sebagai hormon tes kehamilan.
- Puncaknya tercapai pada hari ke- 60
- Setelah persalinan, dalam urin tidak dijumpai lagi.
b. Korionik somato-mammotropin
- Hormon untuk metabolisme protein
- Bersifat laktogenik dan luteotropik
- Menimbulkan pertumbuhan janin
- Mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak
c. Estrogen Plasenta
- Dalam bentuk estradiol, estriol dan estron.
- Pertumbuhan dan perkembangan otot rahim
- Retensi air dan garam
- Perkembangan tubulus payudara sebagai pengganti ASI
- Melaksanakan sintesis protein
d. Progesteron
- Permulaan hamil dibuat oleh korpus luteum dan plasenta.
- Penenang otot rahim selama hamil
- Bersama estrogen megaktifkan tubulus dan alveolus payudara.
- Menghalangi proses pematangan folikel de Graff sehingga tidak terjadi ovulasi serta menghalangi pengeluaran LH.
· Imunisasi
Janin
mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4 bulan dan selanjutnya kekebalan
tersebut berkurang. Antibodi yang dibentuk ibu mellaui plasenta
menyebabkan bayi kebal terhadap infeksi. Antibodi disalurkan melalui ASI
sehingga kolostrum harus diberikan.
· Barrier
Sel
trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai barrier terhadap beberapa
bakteria atau virus. Demikian juga obat yang dapat membahayakan
pertumbuhan dan perkembangan janin dalah rahim dihalangi masuk melalui
plasenta.
- SIRKULASI PLASENTA
Darah janin, mengandung
sedikit oksigen. Dipompa oleh jantung janin menuju ke plasenta melalui
arteri umbilikus dan diangkut sepanjang cabang ke pembuluh darah kapiler
vili korionik. Setelah membuang karbondioksida dan menyerap oksigen,
darah kembali ke janin melalui vena umbilikus.
Darah maternal diangkut
ke dasar plasenta dalam desidua oleh arteri spiralis dan mengalir ke
dalam ruang darah di sekitar vili. Sirkulasi retroplasentaer terjadi
karena aliran darah arteri spiralis dengan tekanan 70 mmHg sampai 80
mmHg sedangkan tekanan darah pada vena di dasar desidua basalis 20mmHg
sampai 30mmHg. Diyakini bahwa arah aliran mirip mata air ; darah
mengalir ke atas dan membasahi vilus saat disirkulasikan di
sekelilingnya dan mengalir kembali ke dalam cabang-cabang vena uterin.
Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan nutrien.
Darah
janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak memiliki
hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan maternal
adalah melalui difusi, trasnpor aktif dan pinositosis.
Menjelang
akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal memasuki
sirkulasi janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada
janin. Obat-obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus dan agens
penyebab penyakit lainnya masuk dengan bebas dari suirkulasi maternal ke
sirkulasi janin.sebagian zat ini disebut teratogen atau agens yang
dapat menyebabkan defek lahir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar